
Badan Nasional Pengelola Perbatasan Republik Indonesia (BNPP RI) berpartisipasi dalam forum internasional Seminar on Immigration and Border Management for Southeast Asian Countries yang digelar di Kunming, Yunnan, Tiongkok, pada 4-18 Agustus 2025. (Foto: Humas BNPP RI)
JAKARTA — Badan Nasional Pengelola Perbatasan Republik Indonesia (BNPP RI) berpartisipasi dalam forum internasional Seminar on Immigration and Border Management for Southeast Asian Countries yang digelar di Kunming, Yunnan, China, pada 4-18 Agustus 2025.
Dalam kesempatan ini, Penelaah Teknis Kebijakan pada Biro Perencanaan dan Kebijakan BNPP RI, Yulia Fadillah, menjadi satu-satunya perwakilan BNPP RI sekaligus bagian dari delegasi resmi Republik Indonesia (RI). Delegasi Indonesia terdiri dari perwakilan BNPP RI, Kementerian Sekretariat Negara, Kementerian Imigrasi dan Pemasyarakatan, Kementerian Perdagangan, Badan Informasi dan Geospasial, serta Kepolisian Republik Indonesia (Polri).
Seminar ini diikuti oleh 28 peserta dari Indonesia, Kamboja, dan Laos, dan diselenggarakan oleh Police Logistics Center of Second Standing Force of National Immigration Administration (NIA). Tujuan utama kegiatan ini adalah memperkuat kerja sama antara Republik Rakyat China dengan negara-negara Asia Tenggara di bidang keimigrasian dan pengelolaan perbatasan.
Forum ini juga menjadi wadah pertukaran pengalaman, pengetahuan, serta praktik terbaik antarnegara dalam menghadapi tantangan kawasan.
Yulia Fadillah menyatakan bahwa kegiatan ini memberi banyak manfaat bagi Indonesia.
“Kegiatan ini tak hanya menjadi pertemuan antarnegara untuk saling bertukar pengetahuan bidang pengelolaan keimigrasian dan perbatasan, namun juga menjadi best practice bagi Indonesia, khususnya dalam mendukung penguatan pengelolaan perbatasan,” ujar Yulia, Selasa (26/8/2025).
Seminar internasional ini menghadirkan narasumber dari kalangan praktisi, pejabat pemerintah, dan akademisi. Materi yang dipaparkan mencakup sejarah dan perkembangan Tiongkok, kebijakan dan hubungan internasional, manajemen keimigrasian, tata kelola perbatasan, hingga simulasi praktik lapangan, kunjungan, serta pertukaran pengalaman teknis.
Dalam sesi khusus, Yulia berkesempatan mempresentasikan lingkup kerja BNPP RI. Ia menyampaikan bahwa BNPP RI tidak hanya mengelola perbatasan melalui Pos Lintas Batas Negara (PLBN), tetapi juga berperan penting dalam mendorong pembangunan kawasan perbatasan sebagai episentrum perekonomian.
“BNPP RI terus mendorong sinergi lintas kementerian/lembaga dan pemerintah daerah, sekaligus memperkuat kerja sama internasional dalam rangka menciptakan perbatasan yang aman, maju, dan berdaya saing,” jelas Yulia.
Partisipasi BNPP RI dalam forum ini diharapkan mampu memperkuat kapasitas kelembagaan, meningkatkan jejaring kerja sama internasional, serta mendukung stabilitas keamanan dan ekonomi di kawasan perbatasan.
Dengan keterlibatan aktif dalam forum internasional, BNPP RI menegaskan komitmennya untuk terus mengawal pengelolaan batas wilayah negara sekaligus berkontribusi dalam membangun kawasan perbatasan yang sejahtera dan berdaya saing global.
(Humas BNPP RI)